BUOL– Jaringan kabel listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di bawah naungan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menghubungan ke rumah-rumah penduduk atau lainnya yang melintasi jalan hanya tergeletak di tanah bertahun-tahun hanya di biarkan pihak PLN Paleleh.
Kondisi jaringan kabel listrik tersebut terjadi di tempat warga masyarakat Desa yang bermukim di pesisir pantai dua Desa yakni Desa Kawalabesar dan Desa Dutuno, Pasalnya jaringan kabel listrik yang sudah tergeletak di tanah selama Bertahun - tahun tersebut diduga dibiarkan saja di khwatirkan terjadinya jatuh korban jiwa akibat sengatan listrik
Seperti yang dikeluhkan sejumlah warga pribumi menuturkan kepada Reporter media Indonesiasatu.co.id dengan adanya jaringan kabel listrik milik PLN yang melintasi di sekitar dekat pantai dikhawatirkan sangat membahayakan untuk keselamatan warga yang selalu beraktifitas sebagai nelayan terutama bagi anak-anak
“Warga sudah sering beberapa kali menyampaikan dengan kondisi seperti ini selama bertahun-tahun lamanya kepada petugas PLN dilapangan, tetapi hanya terkesan dibiarkan saja sebelum terjadinya jatuh korban jiwa, ” ucapnya pada minggu (17/03/2024).
Selanjutnya ditambahkannya, Dengan adanya jaringan kabel listrik yang hanya tergeletak di tanah " Saya selaku warga merasa was-was dengan kondisi tersebut yang sudah cukup lama, jika terjadi suatu waktu ada korban jiwa itu akibat pelayanan PLN yang tidak cepat merespon dari aduan masyarakat, ” jelasnya.
“ Semoga saja dengan adanya aduan pemberitaan informasi seperti ini pihak PLN dapat merespon lebih cepat untuk segera memperbaiki jaringan kabel listrik tersebut yang hanya tergeletak di tanah”, tuturnya.
Menurut Warga setempat Jika kondisi tersebut dibiarkan saja, di khawatirkan akan menelan korban jiwa akibat sengatan listrik bertegangan tinggi dan juga dampak dari bencana alam akibat jaringan kabel listrik tersebut hanya tergeletak di tanah
Sampai berita ini dinaikan pihak media belum mendapat konfirmasi secara resmi dari pihak Kepala PLN Leok.
Laporan Reporter: Romi S Alam